Grup musik Slank pada 29 September lalu harusnya mengadakan konser di Alun-alun Sigli-Pidie, Aceh. Konser yang direncakanan dilangsungkan pada tanggal 29 September lalu tersebut mendapat penolakan dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU).
Meskipun sempat mendapat penolakan, Slank nyatanya sudah tiba di Aceh. Sesampainya di Aceh, Slank sempat mengunjungi pondok pesantren dan beberapa kegiatan sesampainya di Aceh.
Acara yang dengan kemasan event Magnumution ini dianggap oleh MPU tidak memberikan manfaat bagi masyarakat setempat. Sempat mendapat ketidakjelasan, Slank akhirnya kemarin resmi membatalkan acara yang harusnya digelar 29 September 2018 lalu.
Melalui video yang diputar dari layar panggung, Slank mengucapkan permintaan maaf kepada penggemarnya karena acara konser tersebut batal dilaksanakan.
Penggemar Slank dari berbagai daerah sendiri sudah memadati area panggung hingga pada pukul 21:00, penonton yang sudah menunggu-nunggu penampilan Slank terpaksa harus menunda untuk menyaksikan band tersebut lantaran hanya ada video permintaan maaf karena band asal Potlot tidak jadi tampil.
Alasan pembatalan masih belum jelas
Pembatalan konser Slank di Pidie ini memang belum jelas karena alasan apa. Namun, tak jauh dari lokasi konser tersebut memang sedang berlangsung zikir sehingga konser ini dianggap dapat mengganggu acara tersebut.
Sebelumnya juga, MPU setempat mengatakan tidak merekomendasi konser Slank yang akan berlangsung di Pidie lantaran dianggap tidak memiliki manfaat bagi masyarakat setempat.
Pembatalan konser ini tampaknya bukan hanya mengecewakan bagi penggemar saja, tetapi juga bagi band Slank itu sendiri – pasalnya, pembatalan ini memang terbilang mendadak meskipun sebelum mengadakan konser sudah ada penolakan dari MPU. Melalui story yang dibagikan Bimbim di Instagramnya, terlihat Kaka yang menyanyikan lagu Terlalu Manis dan Ku Tak Bisa tanpa caption.
Tampaknya video yang diposting oleh Bimbing tersebut merupakan respon karena gagalnya Slank tampil di Aceh.
Pembatalan konser ini juga mendapat pro dan kontra di sosial media. Beberapa netizen mengatakan kecewa terhadap pembatalan tersebut, namun beberapa netizen lain justru menganggap bahwa hal ini sudah tepat lantaran memang berlangsung zikir untuk bencana alam yang baru terjadi di Palu.